News

Nyamuk Hasil Rekayasa AS Pencegah Penyakit akan Uji Terbang

Ilustrasi, Nyamuk. (ist)

POPULARITAS.COMNyamuk hasil rekayasa genetika mendapatkan izin dari Pejabat di wilayah Florida Keys, Amerika Serikat (AS) untuk uji terbang pertama. Nyamuk spesial ini dikembangkan untuk memerangi penyakit yang disebarkan oleh nyamuk di AS, khususnya di Florida Keys.

Keputusan untuk mengizinkan uji terbang nyamuk hasil rekayasa genetika itu diambil setelah sekitar dua jam melakukan audiensi publik secara virtual pada 18 Agustus 2020. Meski banyak pembicara meragukan, pada akhirnya kekhawatiran tentang penyakit yang ditularkan oleh nyamuk terbukti lebih kuat membuat keputusan itu dipilih.

Pada hari pemungutan suara, kasus demam berdarah akibat nyamuk Aedes aegypti di Monroe County, Florida Keys, mencapai 47 kasus, menjadi lonjakan pertama hampir dalam satu dekade.

Melansir CNNIndonesia Selasa (25/8) nyamuk Aedes aegypti atau yang dikenal dengan nyamuk demam kuning merupakan penyebab penyakit demam berdarah, serta Zika, dan Chikungunya. Spesies ini dinilai sangat sulit dikendalikan dari sekitar 45 jenis nyamuk yang terdapat di sekitar Florida Keys.

Bahkan, ketua dewan distrik Phil Goodman mengatakan otoritas pengendali nyamuk hanya mampu menurunkan sekitar 30 sampai 50 persen populasi nyamuk Aedes aegypti usai melakukan penyemprotan menggunakan pesawat.

“Kami tidak dapat mengandalkan kimiawi untuk menyemprotkan,” ujar Goodman.

Perusahaan bioteknologi Oxitec sedianya akan melakukan pengujian nyamuk Aedes aegypti jantan yang dimodifikasi secara genetik. Tahap awal, petugas akan meletakkan kotak berisi telur nyamuk Aedes aegypti jantan yang dibesarkan secara khusus, disebut OX5034 di hamparan Monroe County pada 1 Januari 2021.

Telur itu kemudian akan tumbuh menjadi Aedes aegypti jantan yang tampak normal. Seperti nyamuk jantan lainnya, mereka meminum nektar bunga, bukan darah.

Kemudian, nyamuk Oxitec itu akan memikat nyamuk betina untuk kawin. Karena ada rekayasa genetika, nyamuk pejantan itu akan membunuh semua keturunan betina yang dihasilkan dari perkawinan dan seiring waktu akan menyusutkan kawanannya.

Sementara keturunan berjenis jantan juga menjadi mandul sehingga bisa menyusutkan generasi berikutnya.

Nyamuk jantan Oxitec dirancang untuk mengendalikan Aedes aegypti yang invasif dan menyebarkan penyakit.

Nyamuk itu diklaim telah berhasil memberikan penekanan yang signifikan terhadap Aedes aegypti liar di Brasil dan tidak bertahan di lingkungan atau menyebabkan kerusakan pada serangga yang menguntungkan.

Teknologi itu juga menghilangkan semua persyaratan untuk pemeliharaan dan pelepasan nyamuk dewasa dan menghilangkan potensi pelepasan nyamuk betina. Dikombinasikan dengan inovasi lain, teknologi itu diharapkan dapat mengurangi hingga 90 persen biaya yang terkait dengan program pelepasan serangga tradisional.

Proyek percontohan yang sama baru-baru ini di kota Brazil menemukan bahwa nyamuk Oxitec itu menekan penyakit akibat Aedes aegypti hingga 95 persen.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada 390 juta infeksi nyamuk per tahun, dengan sekitar setengah dari populasi dunia berisiko. Jumlah kasus demam berdarah yang dilaporkan ke WHO telah meningkat lebih dari 15 kali lipat selama dua dekade terakhir.

Editor: dani

Shares: