EkonomiNews

Plt Gubernur: Kerjasama Global Bangun Pariwisata Sabang Perlu Ditingkatkan

SABANG (popularitas.com) – Kerjasama global untuk pembangunan pariwisata di wilayah Sabang perlu terus ditingkatkan. Terlebih Indonesia telah menetapkan Pulau Weh sebagai lokasi strategis pariwisata nasional melalui Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional 2010-2025.

“Langkah ini menandakan bahwa pemerintah akan berkomitmen memajukan wisata Sabang melalui program Destination Management Organization,” kata Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, kala memberikan sambutan pada Sabang Cruise Business Forum, di Sabang, Selasa, 15 Oktober 2019 kemarin.

Potensi wisata bahari di Sabang merupakan salah satu aset wisata nasional yang sangat lengkap. Wisatawan yang berkunjung ke Sabang tidak hanya dapat menikmati pemandangan alam yang memikat, tapi juga dapat menyaksikan susunan terumbu karang yang indah, pantai nan putih, hutannya yang masih rimbun dan berbagai panorama indah lainnya. Keindahan itu, kata Nova, yang membuat Sabang mendapat julukan “Surga Terpendam di Ujung Sumatera”.

“Dengan berbagai keindahan itu, tak heran jika kunjungan wisatawan ke ujung Sumatera ini terus melonjak. Tahun ini Aceh menargetkan kunjungan wisatawan mencapai 3 juta orang, di mana 1,3 juta wisatawan kita harapkan singgah di kawasan Sabang ini,” kata Nova lagi.

Dari jumlah itu, Pemerintah Aceh menargetkan 10 persen merupakan wisatawan asing. Karena itu, kata dia, event-event wisata internasional perlu ditingkatkan agar kawasan ini memikat bagi pengunjung.

Lebih lanjut, Nova menyebutkan, Sabang telah menjalin kerjasama dengan dua kawasan wisata lain di wilayah ASEAN, yaitu Phuket dan Langkawi sebagai bagian dari kerjasama IMT-GT. Kerjasama yang disepakati tiga kawasan ini melahirkan sebuah program yang dinamakan Sabang, Phuket, Langkawi Approach atau disingkat “Saphula Approach”.

“Melalui Saphula diharapkan tiga kawasan ini akan tampil sebagai pintu gerbang bagi wisata bahari ASEAN,” katanya lagi.

Guna mendukung langkah tersebut, Pemerintah Aceh membuka akses seluas-luasnya kepada para tamu untuk menjelajahi Sabang, termasuk jalur kapal pesiar Saphula-Penang serta rute kapal yacht dalam Saphula. Pemerintah Aceh, kata Nova, juga akan memberikan kemudahan administrasi bagi mereka yang singgah. Sehingga para wisatawan nantinya dibebaskan dari birokrasi yang berbelit.

“Kemudahan ini sebenarnya telah diberikan sejak beberapa tahun lalu. Dan alhamdulillah, jumlah kapal pesiar yang singgah di Pulau Weh ini cukup lumayan. Tahun lalu, ada enam kapal pesiar yang singgah sebelum melanjutkan perjalanan ke Maldives,” kata Nova.

Dia berharap di masa mendatang jumlah kapal pesiar yang berkunjung ke Sabang dapat meningkat lagi. Untuk itu, Nova menyebutkan, diperlukannya undangan terhadap pengelola usaha wisata di kawasan ASEAN, khususnya yang memiliki jaringan dengan kapal-kapal pesiar, agar berkenan membawa kapal pesiarnya singgah ke Sabang, Pulau Weh.

“Kehadiran kapal itu tentunya akan dapat memperkuat konektivitas kawasan wisata di wilayah IMT-GT,” ujar Nova.

Dalam sambutannya, Nova juga mengimbau forum bisnis kapal pesiar Sabang untuk mengundang kehadiran yacht ke kawasan kepulauan tersebut. Dia menyebutkan forum serupa sebenarnya sudah digelar di Jakata beberapa waktu lalu. Sementara pertemuan di Sabang kemarin merupakan follow-up dari kegiatan tersebut.

“Saya berharap, dari pertemuan ini, kita dapat merumuskan langkah kongkrit untuk meningkatkan kunjungan kapal pesiar tersebut. Dengan demikian, sektor wisata Sabang akan semakin terkenal dan mampu menjadi salah satu pemicu bagi bangkitnya sektor pariwisata di kawasan IMT-GT. Dan kita percaya, kemajuan Sabang ini tentunya akan memberi dampak positif bagi kemajuan ekonomi Aceh,” pungkas Nova.* (BNA/RIL)

Shares: