News

Polda Aceh Sudah Tegur Tim Kreatif yang Bermasalah dengan Jurnalis

Pelaku pemukulan wartawan di Mandailing Natal ditangkap
Ilustrasi. (okz)

POPULARITAS.COM – Polda Aceh sudah melakukan teguran keras kepada tim kreatifnya terkait sikap arogansi tim dokumentasi Polda Aceh ke Jurnalis. Kasus itu terjadi pada Jumat kemarin di Museum Tsunami, saat peluncuran buku istri Kapolda Aceh.

Seorang oknum Polda Aceh yang saat itu berada dilokasi, AKP Sandy Titah Nugraha mengatakan, dia sudah menyampaikan permasalahan tersebut ke tim kreatif Polda Aceh yang mempekerjakan anggotanya yang bermasalah dengan jurnalis.

Namun, seorang Tim Kreatif Polda Aceh, Irfan sempat mengajak yang nersangkutan untuk menemui jurnalis, dengan maksud meminta maaf.

“Menurut informasi saudara Irfan, Irfan dan Randa sudah kembali menemui saudara Fadly dan meminta maaf secara pribadi atas kesalapahamannya,” kata Sandy.

Sandy menerangkan, tim kreatif yang bermasalah dengan jurnalis bukan personel Polda Aceh.

“Hanya orang sipil dan assisten D.O.P yang bekerja kepada saudara Irfan (tim kreatif) secara freelance. Sehingga tentunya menurut hemat saya ini tidak ada kaitanya antara rekan jurnalis dan institusi Kepolisian terlalu jauh yang sudah terjalin sinergi, kemitraan, dan berjalan sangat baik,” katanya.

Organisasi kewartawanan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengurus Daerah Aceh, mengecam tindakan arogansi yang dilakukan oleh salah seorang oknum yang mengaku dari Mapolda Aceh.

Peristiwa itu terjadi saat Kontributor TV One di Banda Aceh, Fadli Batubara, mengalami perlakuan tak pantas saat meliput peluncuran buku karya Winta Widodo yang merupakan istri dari Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada di Museum Tsunami Aceh, Jumat pagi, 19 Februari 2021.

“Saya menegur dia karena mic kameranya masuk ke dalam frame kamera saya waktu wawancara, tapi pelaku yang arogan malah menepuk kamera saya,” kata Fadli.

Kemudian, penasaran akan hal itu, Fadli memanggil pelaku usai wawancara untuk menanyai pekerjaannya.

Namun, kata Fadli, pelaku justru memaki dan mengatakan dirinya dari Polda Aceh. “Dia pegang kerah baju saya dan bilang dari Polda Aceh, kemudian AKP Sandi melerai kami,” ungkap Fadli.

Shares: