EkonomiNews

SIG akuisasi 83,52 persen saham PT Solusi Bangun Indonesia

Semen Indonesia Grup (SIG), secara resmi membeli 7,53 miliar lembar saham PT Solusi Bangun Indonesia (PT SBI), dengan nilai transaksi sebesar Rp10,99 trilliun. Dengan hal itu, maka saat ini, kepemilikan saham di SIG mencapai 83,52 persen.
SIG akuisasi 83,52 persen saham PT Solusi Bangun Indonesia
SIG mengakuisisi 83,52 persen saham atau 7,53 miliar lembar saham PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) (ANTARA/HO-SIG)

POPULARITAS.COMSemen Indonesia Grup (SIG), secara resmi membeli 7,53 miliar lembar saham PT Solusi Bangun Indonesia (PT SBI), dengan nilai transaksi sebesar Rp10,99 trilliun. Dengan hal itu, maka saat ini, kepemilikan saham di SIG mencapai 83,52 persen.

Mengutip keterangan resmi Coporate Secretary PT SIG, Vita Mahreyni, dalam keterangannya tertulisnya, Sabtu (31/12/2022), lewat akuisisi itu, pihaknya ingin memperkuat tata kelola SIG, khususnya bisnis semen.

Kini, katanya, lagi, posisi SBI sebagai anak usaha atau cement making berada langsung di bawah SIG, atau sama sepewrti PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, dan PT Semen Baturaja.

SIG dan SIIB merupakan pihak terafiliasi sebagaimana dimaksud dalam POJK 42/2020 karena SIIB merupakan anak perusahaan dari perseroan dan dikendalikan secara langsung oleh SIG dengan kepemilikan saham 99,9998 persen.

Setelah melakukan pemeriksaan yang wajar dan relevan, transaksi afiliasi tidak mengandung benturan kepentingan dan semua informasi material telah diungkapkan.

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk menjalankan usaha yang terintegrasi dari semen, beton siap pakai, dan produksi agregat.

Perseroan mengoperasikan empat pabrik semen di Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (Jawa Timur), dan Lhoknga (Aceh), dengan total kapasitas 14,8 juta ton semen per tahun, dan mempekerjakan lebih dari 2.400 orang.

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk saat ini mengoperasikan jaringan penyedia bahan bangunan yang mencakup distributor khusus, toko bangunan, ahli bangunan binaan perusahaan dan solusi-solusi bernilai tambah lainnya.

 

Editor : Hendro Saky

Shares: