EkonomiNews

Harga Daging Sapi saat Meugang Diprediksi Mencapai Rp 170 Ribu

Pasar daging meugang di Banda Aceh. FOTO : Ampoen

BANDA ACEH (popularitas.com) – Harga daging sapi pada meugang Ramadan 1441 H diprediksi mencapai Rp 160 ribu hingga Rp 170 ribu per kilogram. Sedangkan khusus untuk tulang sapi mencapai Rp 80 ribu per kilogram.

Darwis (38), pedagang daging sapi di Pasar Tradisional Lambaro, Kabupaten Aceh Besar mengatakan, prediksi itu juga mengacu pada hari meugang-meugang sebelumnya. Meningkatnya harga daging sapi pada hari meugang memang sudah seperti kebiasaan.

“Karen hari meugang cuma 2 hari, dari zaman dulu harga daging meugang berbeda dari biasanya,” kata Darwis saat dihubungi, Senin, 13 April 2020.

Ia menuturkan, hari meugang merupakan momen yang sangat spesial bagi para pedagang daging sapi. Momen ini menjadi kesempatan para pedagang untuk menjual daging dengan harga sedikit lebih mahal dari biasanya.

“Ini kesempatan kami jual daging, lagian harga lembu mahal saat meugang. Lembu ukuran daging 100 kilogram sekarang harganya Rp 17.500000. Meugang sudah jadi tradisi dari zaman dulu, walaupun mahal, pembeli tetap ramai,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, jelang Ramadan 1441 H, harga daging sapi di Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh secara umum masih terpantau stabil meski sedang dilanda virus corona atau Covid-19.

Harga daging sapi segar saat ini antara Rp 130 ribu hingga Rp 140 ribu per kilogram. Sedangkan untuk tulang dipatok dengan harga Rp 60 ribu per kilogram.

Meski harga daging sapi masih stabil, tetapi para pedagang di Kabupaten Aceh Besar mengeluhkan akibat sepinya sembeli, sehingga banyak di antara mereka tak mencapai target jual.

Sebelum virus corona, para pedagang daging sapi biasanya memotong 2 ekor sapi dan dijual di pasar tradisional Lambaro serta dikirim ke sejumlah pemesan di Kota Sabang, Kabupaten Bireuen dan Pidie.

Namun, semenjak virus corona, pembeli di pasar Lambaro cukup sepi. Kondisi ini memaksakan para pedagang hanya memotong satu ekor sapi.

“Pernah juga sampai dua hari saya tidak potong sapi dan jualan daging akibat tiak laku, selama virus corona memang tidak menentu omzetnya, kadang-kadang mencapai target, kadang-kadang ada yang tidak sampai Rp 1 juta pun,” kata Darwis. []

Reporter: Muhammad Fadhil

Shares: