News

Hasil Rapid Test, Satu Dokter di RSUD Cut Meutia Positif Corona

Pasien Covid-19 Membaik Usai Konsumsi Tablet Klorokuin
Ilustrasi, tenaga medis mengambil sampel darah untuk rapid test di Puskesmas Abadijaya, Depok, Jawa Barat, Jumat (27/3/2020). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.

ACEH UTARA (popularitas.com) – IZ (57), dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia Aceh Utara diketahui positif terinfeksi COVID-19 setelah menjalani rapid test di rumah sakit tersebut pada Senin (6/4).

Dokter asal Kota Lhokseumawe yang sebelumnya berstatus orang dalam pemantauan (ODP) itu diketahui tidak memiliki keluhan yang mirip dengan gejala COVID-19 dan tidak ada riwayat bepergian keluar daerah maupun keluar negeri.

Selain itu, istri yang bersangkutan juga dilakukan rapid tes dan dinyatakan negatif COVID-19.

“Dari hasil diskusi bersama Kadis Kesehatan Kota Lhokseumawe bahwa memang benar sudah dilaksanakan rapid test terhadap beberapa tenaga medis di RSUD Cut Meutia dan hasil rapid test menyatakan IZ positif COVID-19,” kata Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kota Lhokseumawe Letkol Inf Agung Sukoco SH di Lhokseumawe, Rabu (8/4).

Namun, kata Agung, hasil tersebut bukan dasar kuat untuk dinyatakan sebagai positif terinfeksi COVID-19.

Yang digunakan sebagai dasar seseorang untuk menyatakan positif terjangkit COVID-19 atau tidak adalah hasil laboratorium dari Balitbang Kemenkes RI.

“Saat ini untuk kepastian, kita sedang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari Balitbang Kemenkes RI,” kata Dandim 0103/Aceh Utara itu.

Dikatakannya, untuk penanganan terhadap seseorang yang positif COVID-19 dari hasil rapid test adalah karantina mandiri selama 14 hari.

“Saat ini pihak RSUD Cut Meutia telah membebastugaskan yang bersangkutan untuk menjalani isolasi mandiri di rumahnya,” katanya.

Agung juga berharap agar masyarakat tidak usah panik dan tetap ikuti imbauan pemerintah untuk menjaga jarak, selalu pakai masker dan cuci tangan dengan menggunakan sabun di air mengalir.

“Masyarakat tidak perlu panik dan selalu ikuti imbauan pemerintah untuk pencegahan penyebaran berantai COVID-19,” katanya. (ANT)

Shares: