News

Jembatan Gantung Ara Pijay terancam ambruk, belum ada penanganan dari BPBD

Jembatan Gantung penghubung Gampong Ara dengan Udeung di Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, terancam ambruk, akibat struktur tanah abutment yang tergerus pasca terjadinya bencana banjir pada Januari 2022.
Pengendara saat melintasi jembatan gantung penghubung Gampong Ara dengan Udeung, Pidie Jayq, yang tanah abutmentnya tergerus akibat banjir. (Nurzahri/popularitas.com)

POPULARITAS.COM – Jembatan gantung penghubung Gampong Ara dengan Udeung di Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, terancam ambruk, akibat struktur tanah abutment yang tergerus pasca terjadinya bencana banjir pada Januari 2022.

Namun ironisnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya, belum memiliki rencana untuk menangani jembatan yang tanah abutment amblas tersebut.

Alih-alih sudah memiliki rencana penanganan terhadap jembatan gantung yang merupakan akses utama dua desa tersebut. BPBD bahkan belum mengusulkan penanganan jembatan yang rusak karena bencana alam banjir itu dengan menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT) tahun 2022.

Hal itu sebabaimana yang diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya, M Nur saat diwawancarai popularitas.com ikhwal jembatan gantung ara tersebut di ruang kerjanya, Rabu (23/3/2022).

“Untuk dana BTT kita (BPBD) memohon. Tetapi untuk yang kegiatan itu (Jembatan Gantung Ara) tidak ada, belum masuk itu, tidak kita usulkan,” kata M Nur.

Dengan penuh semangat Kepala BPBD itu menjelaskan alasan jembatan gantung yang terancam ambruk itu belum masuk dalam rencana kerja prioritas tahun 2022.

Di mana saat terjadinya bencana alam banjir BPBD meninjau lokasi-lokasi yang terdampak rusak parah.

Bahkan menurut dia, kondisi struktur tanah abutment jembatan Ara di Kecamatan Bandar Baru yang sudah amblas itu tidak masuk dalam masuk katagori rusak parah.

“Apakah di Ara (Jembatan gantung) itu tidak parah, mungkin tidak sedemikian rupa, sehingga kami tidak sampai ke situ waktu saat darurat (banjir) itu. Apakah sekarang bagaimana sudah kondisi, kita tinjau kembali,” kata M Nur.

Lebih celakanya lagi, Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Pidie Jaya, dengan leading sektor bencana dan kedaruratan itu bahkan belum sekalipun meninjau lokasi jembatan yang diketahui tanah abutmentnya tergerus akibat banjir pasca bencana alam pada awal tahun 2022.

“Kalau saya belum ke sana. Kadang ada si,” ujarnya sambil menghubungi Kepala pegawai di Bidang Kedaruratan.

Ketika pegawai pada Bidang Kedaruratan BPBD itu dihubungi, dia juga menyebutkan belum pernah meninjau lokasi jembatan gantung Ara tersebut.

Katanya, kondisi tanah abutment jembatan Gantung Ara yang tergerus akibat banjir Januari 2022 tak pernah dilaporkan oleh pihak kecamatan maupun keuchik setempat ke BPBD.

Dasar BPBD turun meninjau lokasi-lokasi yang rusak akibat bencana alam banjir adanya laporan dari kecamatan-kecamatan maupun Keuchik.

Padahal menurut keterangan Keuchik Gampong Ara, Basri kepada popularitas.com pada Senin (6/3/2022) pihaknya sudah melaporkan kondisi tanah jembatan tersebut.

Jelasnya lagi, dasar rencana penanganan hingga pengajuan pencairan dana BTT untuk infrastruktur-infrastruktur yang rusak akibat bencana alam danya Surat Keputusan (SK) Bupati tentang kedaruratan.

SK itu keluar usai adanya rekomendasi lokasi berdampak akibat bencana dari kecamatan-kecamatan.

“Dari situlah masuk dalam list, sehingga ada SK darurat. Sementara di Ara itu bahkan tidak masuk dalam SK darurat itu. Apakah kita luput, kita lupakan, tidak demikian juga, kalau ada celah ada situasi yang bisa naikkan kembali, akan kita upayakan,” ungkapnya.

Shares: