HeadlineNews

Kyriad Muraya dan RSUDZA Teken MoU Tangani Covid-19

RSUZA menandatangani MoU dengan Hotel Kyriad Muraya Aceh sebagai hotel tangguh peduli Covid-19. (popularitas/Fadhil)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh menandatangani MoU dengan Hotel Kyriad Muraya Aceh sebagai hotel tangguh peduli Covid-19 di hotel setempat di Banda Aceh, Selasa, 21 Juli 2020.

Direktur RSUDZA, Azharuddin menuturkan, MoU itu menjadi langkah awal industri hotel dalam meyakinkan para tamu untuk menginap di hotel Kyriad Muraya. Apabila sewaktu-waktu penghuni hotel terindikasi Covid-19, maka RSUDZA akan menanganinya.

“Jika ada tamu dari Banda Aceh, kemudian menginap di satu hotel, ada sesuatu yang terkait kesehatan, kita RSUDZA pro aktif membuat sesuatu, katakanlah kewaspadaannya, misalnya orang ragu ada gejala Covid-19, kita akan menangani dengan baik,” ujar Azharuddin.

Ia berharap, apa yang dilakukan Kyriad Muraya dapat dicontoh oleh hotel-hotel lainnya. Bukan mesti bekerjasama dengan rumah sakit, pemilik hotel-hotel lainnya di Aceh juga sangat penting menerapkan protokol kesehatan.

“Jadi ini penting, sehingga masyarakat ketika menuju ke suatu kota atau tempat lain, dia ingin memastikan aman apa tidak itu tempatnya, patuh tidak protokol-protokol kesehatannya,” jelasnya.

Sementara, General Manager Kyriad Muraya Hotel Aceh, Bambang Pramusionto mengatakan, MoU tersebut dilakukan agar memberi rasa nyaman dan yakin kepada penghuni hotel atau tamu dari luar daerah yang ingin berkunjung ke Tanah Rencong.

Selama pandemi Covid-19, kata Bambang, bisnis perhotelan di Aceh mengalami rugi besar. Hal ini sudah mulai terlihat pada Maret 2020 lalu dan puncaknya terjadi pada April 2020.

“Kita sangat rugi besar, Mei sedikit peningkatan, Juni ada peningkatan sedikit, Juli Alhamdulillah ada peningkaytan lebih bagus. Ini artinya kita harus melakukan sesuatu yang meyakinkan bahwa kegiatan bisnis, seminar atau tamu-tamu yang akan datang ke Banda Aceh ini mereka nyaman,” ujarnya.

Kata Bambang, rasa aman dan nyaman itu hadir dengan penerapan protokol kesehatan setiap tamu dan karyawan hotel. Saat tiba di hotel, tamu diwajibkan mencuci tangan, tes suhu tubuh, menjaga jarak saat antre di resepsonis dan lift.

“Ini dilakukan agar tamu yakin tidak ada transmisi lokal, ini sangat penting sebagai modal bahwa mereka bisa melakukan perjalanan lagi ke Banda Aceh, bisa melakukan kegiatan event di Banda Aceh,” sebut dia.

Di sisi lain, lanjut Bambang, MoU itu juga sebagai bentuk antisipasi pihak hotel jika sewaktu-waktu ada tamu yang terindikasi suhu tubuhnya di atas rata-rata. Temuan ini kemudian dilaporkan ke RSUDZA untuk ditindaklanjuti.

“MoU ini menjadi modal dasar kita untuk mengantisipasi bila mana nanti ada jumpai tamu yang terindikasi temperatur dari hasil cek suhu tubuh, kita langsung panggil kru dari RSUDZA untuk datang menjemput,” pungkasnya.

Reporter: Muhammad Fadhil

Shares: