HeadlineNews

Mendidik anak mencintai Penyu

Mendidik anak mencintai Penyu
Sejumlah anak-anak memegang tukik sebelum dilepasliarkan di Pantai Lamtengoh, Peukan Bada, Aceh Besar, Selasa (14/3/2023). FOTO : popularitas.com/Riska Zulfira

POPULARITAS.COM – Banyak cara beri edukasi dan mendidik anak cintai alam dan lingkungan. Salah satu bentuknya dilakukan oleh Pangkalan Pengawasan Sumberdaya Kelauatan dan Perikanan (PSDKP) Lampulo.

Selasa (14/3/2023), puluhan anak-anak di Desa Lamteungoh, Aceh Besar dilibatkan PSDKP Lampulo saat melepasliarkan tukik atau anak penyu ke laut lepas.

Dengan memegang tukik, puluhan anak-anak di desa itu terlihat gembira, senyum dan penuh keceriaan. Saat melepas tukik di pantai di desa itu, mereka terlihat penuh semangat, tawa lepas mengiringi tukik menuju laut.

Ya, hari itu, PSDKP Lampulo melepasliarkan 79 ekor tukik yang merupakan hasil tangkapan pihaknya, dan kemudian ditetapkan di penangkaran artifisial milik instansi tersebut.

Penting memberikan pendidikan dan pemahaman kepada anak-anak ini tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam, terutama mencintai penyu sebagai salah satu hewan dilindungi, dan keberadaannya hampir punah, kata Kepala PSDKP Lampulo Akhmadon.

Dengan melepasliarkan tukik ini ke habitat aslinya, pihaknya ingin memberi kesadaran kepada anak-anak dan juga warga tentang pentingnya pelestarian penyu. Jadi, tidak boleh memburu penyu, memperjualbelikan telurnya, tambah Akhmadon.

Jadi, tukik yang dilepasliarkan tersebut, merupakan jenis penyu hijau. Saat dilepas usianya baru tiga hari, ujarnya menambahkan lagi.

Akhmadon kembali melanjutkan, semua pihak harus miliki kesadaran untuk perlindungan terhadap penyu. Sebab hal tersebut merupakan bagian dari menjaga keseimbangan alam.

Ia juga menyampaikan masyarakat juga harus lebih sadar bahwa memanfaatkan daging penyu, memperjual belikan telurnya dan juga menjadikan penyu sebagai hiasan merupakan tindakan yang melanggar Undang-Undang dan akan dipidana sesuai dengan permen KP no. 61 Tahun 2018 tentang pemanfaatan jenis ikan yang dilindungi.

Jadi, dengan melibatkan warga, dan juga anak-anak, pihaknya ingin memberikan pemahaman, dan juga membangun sense atau rasa memiliki alam, paparnya lagi.

Untuk itu ia menghimbau bagi masyarakat  yang melihat penyu serta telurnya agar segera melaporkan kepada Pengawas Perikanan atau Polsus PW3K untuk mendapatkan pengamanan sekaligus untuk ditetaskan pada tempat yang aman.

“Apabila itu telah dilakukan maka akan dilepaskan kembali ke habitatnya setelah menetas,” imbuhnya.

“Kami sangat mengharapkan perhatian dari semua pihak untuk ikut mendukung gerakan ini dalam kelestarian lingkungan khususnya penyu di wilayah Aceh khususnya,” tutupnya.

Editor : Hendro Saky

Shares: