News

Mengawal Generasi Juara Hingga Pelosok Tirmiara

ACEH TENGAH (popularitas.com) – Tak ada guratan lelah di wajah Wakil Ketua TP PKK Aceh Dyah Erti Idawati. Dosen Teknik Asitektur Fakultas Teknik Unsyiah ini tetap melempar senyum, meski baru saja mendarat setelah menempuh perjalanan udara dari Simeulue, dan sejumlah agenda telah menantinya di Kabupaten Aceh Tengah.

Usai mendarat di Bandara Rembele Kabupaten Bener Meriah, Dyah Erti harus bergegas ke Aula Kantor Bupati Aceh Tengah untuk membuka talkshow ‘Cegah Stunting Sejak Dini, Penuhi Gizi Keluarga’ serta menjadi pemateri pada talkshow tersebut. Selanjutnya Dyah dan rombongan bergerak ke Gampong Tirmiara, Minggu, 27 Oktober 2019.

Tirmiara adalah Gampong paling dalam atau paling terpencil di Kecamatan Rusip Antara. Dengan kondisi jalan yang kecil dan berlubang di sini sana, perjalanan ke Gampong nan sejuk ini membutuhkan waktu lebih kurang 80 menit dari pusat kota Takengon.

Perjalanan hari ini cukup meriah, Istri orang nomor satu di Aceh itu turut didampingi oleh Bupati Aceh Tengah Sabela Abubakar, Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr.Hanif dan Ketua TP PKK Aceh Tengah Puan Ratna serta belasan mobil lain milik sejumlah pejabat Pemkab Aceh Tengah jalan beriringan menuju Tirmiara.

Tiba di Gampong Tirmiara, Dyah Erti bersama Bupati Aceh Tengah, serta seluruh pejabat, menandatangani komitmen bersama pelaksanaan konvergensi penurunan stunting melalui Rumoh Gizi Keluarga. Selain itu, Dyah juga mengkampanyekan Gerakan Makan Ikan dan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau yang biasa disingkat Germas.

Dalam sambutannya, Dyah mengingatkan bahwa ketiga program ini sangat berkaitan erat, dan menjadi faktor pendukung dalam upaya pemerintah meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat di Bumi Serambi Mekkah. Untuk itu, Dyah Erti mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut mendukung pemerintah dalam upaya mensukseskan program ini.

Dyah Erti menjelaskan, program Rumoh Gizi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi makanan bergizi.

“Setidaknya ada tiga kegiatan utama yang dikembangkan di Rumoh Gizi ini, yaitu memberikan pelayanan gizi untuk kelompok resiko dengan Pemberian Makanan Tambahan, serta suplemen khusus yang sarat protein,” kata Dyah Erti.

Selain itu, sambung Dyah Erti, juga akan dilakukan kegiatan edukasi untuk  peningkatan kapasitas keluarga dan masyarakat mengenai pola asuh dan pola pemberian makan pada bayi dan anak serta mendukung upaya penguatan ketahanan pangan keluarga, melalui pemberdayaan keluarga dan masyarakat agar berperilaku hidup bersih dan sehat.

“Dengan hadirnya Rumoh Gizi ini, kami menghimbau masyarakat Aceh Tengah agar meningkatkan budaya makan ikan. Daging ikan sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung gizi yang sangat lengkap,” ungkap Dyah Erti.

Sebagaimana diketahui, daging ikan mengandung  omega3,  vitamin dan mineral, zat besi, zink, magnesium dan kalium, yang sangat dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan tubuh dan otak anak.

Selain itu, sambung Dyah Erti, pola hidup sehat harus pula diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan menjalankan empat langkah utama, yaitu olahraga minimal 30 menit per hari, konsumsi buah dan sayuran secara konsisten, memeriksa kesehatan secara rutin, tidak mengkonsumsi minuman  beralkohol, tidak merokok, dan menjaga lingkungan tetap bersih dan selalu menggunakan jamban yang sehat.

“Tiga kegiatan yang kita kampanyekan hari  ini, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Untuk informasi lebih lengkap mengenai ketiga progam ini, masyarakat dapat berkonsultasi langsung ke Rumoh Gizi Gampong,” kata Dyah Erti.

Peluncuran Rumoh Gizi ditandai dengan pembukaan selubung pada papan nama Rumah Gizi Gampong oleh Dyah Erti didampingi oleh Bupati Aceh Tengah  dan Ketua TP PKK Aceh Tengah. Dalam kegiatan tersebut Dyah Erti juga menyerahkan bantuan untuk RGG Tirmiara.

“Ibu-ibu, RGG ini dapat dijadikan sebagai tempat diskusi dan berbagi kisah sukses para Ibu hamil. Saling bertukar pikiran dan sarana bersilaturrahmi. Jadi, semua harus aktif dan saling berbagi informasi,” imbau Dyah Erti.

Rumoh Gizi dan Pencegahan Stunting

Sementara itu, saat memberikan materi pada talkshow ‘Cegah Stunting Sejak Dini, Penuhi Gizi Keluarga,’ Dyah mengingatkan, para pemangku kebijakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi anak, agar upaya menekan angka stunting dapat segera terwujud.

Menurut Dyah Erti, minimnya pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap gizi menjadi salah satu penyebab tingginya angka stunting, atau anak dengan tubuh pendek di Aceh.

“Salah satu tantangan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat adalah memberi penyadaran tentang pentingnya asupan gizi bagi keluarga. Hingga saat ini, banyak masyarakat kita yang hanya berorientasi pada ‘kenyang dan enak’. Padahal, makanan yang enak dan mengenyangkan cenderung minim gizi dan kerap mendatangkan penyakit,” kata Dyah Erti.

Untuk diketahui bersama, berdasarkan riset Kesehatan Dasar tahun 2018, angka stunting di Aceh mencapai 30,8 persen. Tak hanya berpengaruh pada fisik anak, stunting juga berpengaruh pada kemampuan kerja otak anak.

Oleh karena itu, wanita yang juga menjabat sebagai Plt Ketua Dekranasda Aceh itu, rutin berkunjung ke pelosok-pelosok gampong di Aceh, untuk mengkampanyekan pencegahan dan penanganan stunting dan mensosialisasikan pola hidup sehat.

Misi Ibu dari dua orang putra ini tidak muluk, dirinya hanya ingin mendukung Program Aceh Hebat Pemerintah Aceh, terutama pada program Aceh Carong dan Aceh Sehat.

Bagi Dyah Erti, tak ada kata lelah dalam kerja-kerja pengabdian, meski harus menembus pelosok-pelosok Gampong di seluruh Aceh. Dengan segala sumberdaya yang ada, dirinya bertekad untuk terus mengkampanyekan pola hidup sehat dan mensosialisasikan program pencegahan dan penanganan stunting di Aceh.

Alumni The University of Melbourne itu bertekad untuk terus bekerja, mempersiapkan generasi Aceh yang memiliki daya saing di tingkat global, demi mewujudkan Aceh Hebat. Dan, semua pihak harus terlibat dan melibatkan diri dalam upaya mencetak dan mengawal generasi juara, meski harus menembus pelosok Tirmiara. (ril)

Shares: