News

Meski Covid, Sekolah di Aceh Besar dan Banda Aceh Siap Belajar Tatap Muka 2021

Arsip Foto. Guru dan siswa melakukan simulasi penerapan protokol pencegahan COVID-19 dalam kegiatan belajar di SMPN 1 Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (7/8/2020). (ANTARA)

Sekolah di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar siap menyambut tahun 2021 dengan sistem belajar tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Berbagai persiapan saat ini telah dilakukan.

“Kalau sekolah semua sudah siap tahun 2021, semua sekolah sudah mempersiapkan wastafel, masker, dan lain-lain,” ujar Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar, Lila Rosnilawati saat dihubungi popularitas.com, Kamis (26/11/2020).

Lila menyebutkan bahwa sekolah juga akan mendapatkan bantuan masker dari Pemerintah Aceh saat proses belajar tatap muka akan berlangsung. Bantuan masker itu didapatkan dari program Gerakan Masker Sekolah atau disingkat Gemas.

“Nanti ada program dari Pemerintah Aceh untuk memberikan masker kepada siswa, jadi semua sekolah itu sudah siap menerapkan tatap muka di Januari, dengan memberlakukan protokol kesehatan,” ujar Lila.

Sebelumnya, pemerintah mengumumkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19.

Dalam SKB tersebut, pemerintah melakukan penyesuaian kebijakan untuk memberikan penguatan peran pemerintah sebagai pihak yang paling mengetahui dan memahami kondisi, kebutuhan, dan kapasitas daerahnya.

Pemberian kewenangan penuh dalam menentukan izin pembelajaran tatap muka tersebut berlaku mulai semester genap tahun ajaran dan tahun akademik 2020/2021, di bulan Januari 2021.

Lila menyambut baik kebijakan tersebut. Sebab, selama ini proses belajar dengan sistem daring kurang maksimal dan mendapat keluhan dari orang tua siswa.

“Kalau menyerap pelajaran seperti tatap muka sudah pasti tidak sama, bagaimana pun jalan keluarnya kita harus mengajar untuk mengejar kurikulum yang sudah ada,” pungkasnya.

Editor: dani

Shares: