News

Pedagang Keluhkan Harus Bersihkan Sendiri Bekas Kebakaran Pasar Inpres

Pedagang Keluhkan Harus Bersihkan Sendiri Bekas Kebakaran Pasar Inpres
Para pedagang sudah membersihkan puing-puing sisa kebakaran di pasar Inpres Lhokseumawe. popularitas.cm/Rizkita

LHOKSEUMAWE (popularitas.com) – Paska terjadinya kebakaran yang mengakibatkan ratusan lapak di pasar Inpres Lhokseumawe terbakar, pedagang keluhkan sampah puing-puing kebakaran masih berserakan dan harus membersihkan sendiri.

“Ada bayar upah sebanyak Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu untuk membuang sampah itu, kami sudah ke dinas kebersihan alasanya karena belum dapat izin, masak buang sampah saja harus ada izin dulu, sayangnya bagi pedagang kecil tak ada uang lagi dan modal terpaksa membuang sampah sendiri karena tak punya uang,” kata Ita, seorang pedagang pasar Inpres Rabu, (15/7/2020).

Kata Ita, hingga hari keenam petugas dinas kebersihan belum membersihkan puing itu, para pedagang rela membersihkan sendiri lantaran tak sanggup mencium bau busuk yang menyengat keluar dari sampah itu.

“Sampahnya bau sekali, kami gak sanggup cium makanya kamu inisiatif bayar orang yang mau buang sampah itu, sampah itu diangkut menggunakan becak barang, agar bisa berjualan lagi, untuk kelangsungan hidup dan membayar cicilan,” ujarnya.

Tak hanya itu, para pedagang juga berharap kepada pemerintah agar dibangun posko kebakaran, agar bantuan yang diberikan oleh pemerintah tepat sasaran.

“Kami sangat butuh tenda atau posko kecil saja, sampah sisa kebakaran kan kami bersihkan sendiri, jika ada yang terluka atau kami butuh bantuan sama siapa kami harus mengadu, kami juga butuh tim medis, kalau ada bantuan juga lebih terarah,” katanya.

Katanya, pedagang tidak mau mengambil yang dititipkan di kantor Satpol PP, dengan alasan sebagian besar orang yang mengambil bantuan masa panik bukan korban kebakaran.

“Kami tu ada perkumpulan Persatuan Pedagang Pasar Inpres (PPPI) Lhokseumawe, jadi di sini saya juga sebagai ketua kan tau siapa yang benar-benar korban dan bukan, jadi jika ada posko bantuan pun bisa sampai tepat sasaran dan apa yang dikeluhkan pedagang bisa langsung lapor posko, korban kebakaran ini sangat terlontang lantung tidak tau mau mengadu kesiapa, terkesan diabaikan,” pungkasnya.

Ia berharap kepada pemerintah untuk meninjau kembali ke lokasi kebakaran. Saat ini para pedagang sangat kesulitan untuk berkomunikasi dengan pemerintah.

Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Yusuf Muhammad mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan meninjau kembali lokasi kebakaran itu. Namun terkait sampah belum dibersihkan karena kasus kebakaran itu masih dalam penyelidikan polisi.

“Jadi sampah itu bukan tidak dibersihkan namun kasus itu masih dalam pemeriksa kepolisian, sebagian sudah dibersihkan oleh petugas lingkungan hidup, namun ada beberapa titik belum di bersihkan karena masih dalam penyelidikan, apabila garis polisi sudah dipindahkan maka segera akan dibersihkan oleh dinas terkait,” ujar Yusuf Muhammad.

Terkait posko pihaknya akan berkoordinasi lagi dengan pihak terkait, karena untuk membangun posko tersebut harus melibatkan beberapa pihak dan relawan.

“Jika mereka mau bagus juga, secepatnya akan kita akan meninjau kembali apakah mereka benar-benar membutuhkan posko pasar, apabila ada posko kita harus melibatkan TNI/Polri, PMI dan relawan lainnya, kita menghimbau kepada kepada para pedagang untuk bersabar,” tutupnya.[acl]

Reporter: Riskita

Shares: