News

Pelajar di Aceh Timur ujian di atas bukit demi jaringan internet

SMA Negeri 2 Pante Bidari Kabupaten Aceh Timur terpaksa mencari alternatif agar para pelajar di sekolah itu tetap dapat melaksanakan ujian semester genap tahun ajaran 2022/2023. Foto: Didsik Aceh

POPULARITAS.COM – Berlokasi di daerah terpencil dan jauh dari akses jaringan telekomunikasi, telah membuat SMA Negeri 2 Pante Bidari Kabupaten Aceh Timur terpaksa mencari alternatif agar para pelajar di sekolah itu tetap dapat melaksanakan ujian semester genap tahun ajaran 2022/2023.

Alhasil, untuk dapat mengikuti ujian secara online, para siswa diajak pihak sekolah ke suatu bukit untuk memperoleh jaringan internet.

Halimah, Kepala Sekolah Pante Bidari mengatakan, untuk dapat terhubung ke jaringan telekomunikasi, mereka harus menempuh jarak sekitar 1 kilometer untuk menaiki bukit, sehingga laptop yang digunakan bisa terkoneksi dengan jaringan internet.

Langkah itu diambil atas kesepakatan kepala sekolah bersama dewan guru, agar ujian yang akan berlangsung hingga Sabtu 3 Maret 2023 itu tidak terkendala.

“Ujian semester genap mestinya dilaksanakan pada tanggal 5 Juni 2023, namun dipercepat mengingat kondisi cuaca, kalau terjadi hujan lebat akan terjadi banjir,” ujar Halimah dalam keterangannya, Rabu (31/5/2023).

Halimah menjelaskan, SMA Negeri 2 Pante Bidari merupakan sekolah yang berlokasi di daerah terpencil dengan jarak tempuh dari ibu kota kecamatan mencapai 40 kilometer. Sekolah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Bener Meriah.

Ujian ini bisa saja dilakukan secara offline di ruang kelas, akan tetapi sebagai pimpinan beserta para guru, mereka menginginkan agar para peserta didiknya dapat melek teknologi sehingga tidak kalah saing dengan peserta didik di sekolah lain, karena itu pelaksanaan ujian ini dilakukan secara online walaupun harus ke atas bukit.

“Bisa saja ujian ini dilakukan secara offline, namun siswa harus diajarkan pemanfaatan IT sebagai salah satu sarana penunjang pendidikan,” ucapnya.

Halimah bercerita, di bukit yang dituju itu ada satu rumah sederhana milik petani kebun sawit setempat yang bisa digunakan untuk ujian online karena di titik tersebut memiliki sinyal internet yang kuat.

“Guru dan siswa sangat antusias melaksanakan ujian secara online, karena siswa selain bisa belajar menggunakan laptop saat ujian disamping itu bisa berwisata alam,” ungkap Halimah.

Dalam ujian ini semua siswa menggunakan laptop yang tersedia di sekolah yaitu sebanyak 15 unit, sedangkan kekurangannya memakai laptop guru.

Lebih lanjut, Halimah menjelaskan bahwa ujian ini dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama dimulai dari pukul 08-10.00 WIB dengan jumlah siswa kelas X sebanyak 13 orang dan kelas XI sejumlah 11 orang.

Kemudian dilanjutkan pada sesi kedua dari pukul 11.30-13.30 WIB diikuti siswa 10 orang siswa kelas X dan 12 orang siswa kelas XI.

Dia berharap, semoga pelaksanaan ujian ini berjalan lancar tanpa terkendala dengan cuaca tetap cerah dan tidak turun hujan.

“Ucapan terima kasih kepada Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Timur, Rahmatsyah Putra yang telah memberikan transportasi selama ujian kepada masing-masing siswa Rp50 ribu dan pengawas pembina, Muhammad Fauzi yang selalu memotivasi,” kata Halimah.

Shares: