News

Peneliti Austria bicara terkait Muslim di Aceh dan Eropa

Peneliti Austria, Ibrahim saat isi materi di UIN Ar-Raniry, Rabu (16/8/2023). Foto: dok. UIN Ar-Raniry

POPULARITAS.COM – Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh melaksanakan International Public Lecture atau Kuliah Umum Internasional bersama University of Vienna, Austria, Rabu (16/8/2023) di Aula fakultas tersebut.

Kuliah tamu internasional yang mengusung tema “The Reality of Islam in Europe” menghadirkan narasumber Prof Ednan Aslan dan Ibrahim dari University of Vienna, Austria.

Paparan dari para peneliti Austria itu dipandu secara langsung oleh Wakil Dekan bidang Akademik dan Kelembagaan FAH UIN Ar-Raniry, Nazaruddin.

Dalam kesempatan itu, Ibrahim memaparkan tentang pertumbuhan muslim di Eropa. Salah satu poin menarik yang dibahas adalah pertumbuhan jumlah kaum muda Muslim di Eropa, terutama yang berusia sekitar 15 tahunan.

Ibrahim berpendapat bahwa dengan meningkatnya jumlah kaum muda Muslim ini, maka dampaknya terhadap keberagaman dan dinamika sosial di Eropa juga akan semakin terasa.

Pada kesempatan itu, Ibrahim juga memberi pandangannya terhadap Aceh. Menurutnya, persepsi tentang Aceh yang sebelumnya diidentikkan dengan syariat Islam yang “menakutkan” telah berubah menjadi lebih positif.

“Hal ini mungkin disebabkan oleh peningkatan pemahaman global tentang pluralisme agama dan budaya, serta upaya Aceh untuk membuka diri terhadap berbagai aspek kehidupan,” ujarnya.

Sementara Prof Ednan dalam pemaparannya menyoroti tentang perbedaan signifikan antara keberagaman keberislaman di Austria dan Aceh. Terutama dalam hal prinsip, praktik, dan penampilan, keberislaman di kedua tempat ini memiliki ciri khasnya masing-masing.

Di Austria, kata Prof Ednan keberagaman dalam praktik dan pandangan keagamaan tampak sangat beragam. “Sementara di Aceh, identitas keberislaman lebih kental dengan pelaksanaan syariat Islam,” ujarnya.

Shares: