News

Selamatkan Pasien Melahirkan Berisiko Tinggi, Sekda Aceh Apresiasi Kinerja Bidan Ermayati

Foto: Bidan Desa Ermayati bersama Sekda Aceh, Taqwallah, Sekdakab Aceh Tengah, Karimansyah, Kabid Kesmas Dinkes Aceh Tengah Mitahuddin, dan Helmi, dari Dinkes Aceh, di depan Poskesdes Lenga, Kecamatan Bies, Aceh Tengah, Minggu, 8 Desember 2019. (Biro Humas)

TAKENGON (popularitas.com) – Sekda Aceh Taqwallah mengapresiasi kinerja Bidan Ermayati yang berhasil menyelamatkan ibu melahirkan dengan riwayat preeklamsia, di Desa Lenga, Kecamatan Bies, Kabupaten Aceh Tengah.

Apresiasi itu disampaikan saat Taqwallah memantau perkembangan Gerakan Bersih, Rapi, Estetis, dan Hijau (BEREH) di Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Lenga, Kecamatan Bies, Kabupaten Aceh Tengah, Minggu, 8 Desember 2019.

Sekda Aceh Taqwallah datang ke ‘markas’ pelayanan kesehatan sang bidan itu didampingi Sekdakab Aceh Tengah Karimansyah, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tengah yang diwakili Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Mitahuddin, dan Helmi, mewakili Dinas Kesehatan Aceh beserta rombongan.

Menurut Sekda Aceh yang juga dokter teladan itu, ibu melahirkan dengan riwayat preeklamsia jarang sekali dapat diselamatkan. Risiko kematian saat melahirkan sangat tinggi, apabila bidan desa terlambat merujuknya ke rumah sakit untuk ditangani dokter ahli.

“Bidan Ermayati saya nilai sigap dalam hal membantu persalinan ibu hamil preeklamsia pada waktu yang tepat tanpa dipasang infus,” kata Taqwallah.

Dia menyebutkan acapkali para bidan desa telat mengambil keputusan merujuk ibu hamil berisiko tinggi, sehingga penanganan terlambat dan meninggal dalam proses persalinan.

Kasus-kasus terlambat rujuk seperti itu umumnya akibat bidan desa tidak memantau kondisi ibu hamil beresiko tinggi sehingga tidak sigap mengambil keputusan yang diperlukan, urai Taqwallah.

Sedangkan Bidan Ermayati yang wilayah kerjanya di bawah Puskesmas Kecamatan Bies telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Ia berhasil mengidentifikasi ibu hamil, dan melakukan pemeriksaan berkala, sehingga mengetahui ibu hamil risiko tinggi yang harus ditangani dokter ahli di rumah sakit.

Menurut Sekda Taqwallah, bidan desa yang bekerja dengan hati-hati dan bertanggung jawab harus mendapat perhatian selayaknya. Ia pun menyarankan kepada Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tengah untuk mematau kinerja seluruh bidan desa. Mereka yang kinerja bagus dan sigap bertindak seperti Bidan Ermayanti itu selayaknya mendapat penghargaan.

“Penghargaan tersebut bisa saja berupa sertifikat, tetapi dapat memotivasi bidan-bidan desa yang lain,” ujar Taqwallah.

Selain menganjurkan adanya penghargaan kepada bidan desa yang telah bekerja dengan baik, Sekda Taqwallah juga menilai Bidan Ermayati telah melaksanakan gerakan BEREH sebagaimana yang dianjurkan.

“Saya senang melihat Poskesdes ini sudah BEREH; bersih, rapi, estetis, dan hijau,” puji Taqwallah dan kemudian berfoto bersama sang bidan desa itu.* (RIL)

Shares: