Dinas Kebudayaan dan Pariwisata AcehFeature

Sie reuboh kuliner primadona di Aceh Ramadhan Festival

Sie reuboh kuliner primadona di Aceh Ramadhan Festival
Salah satu kuliner khas Aceh Besar, sie reuboh yang dijual di Aceh Ramadhan Festival 2024. FOTO : popularitas.com/Hafiz Erzansyah

POPULARITAS.COM – Aceh Ramadhan Festival yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), bisa jadi alternatif jalan sore sembari menunggu azan magrib. Ditempat ini, selain banyak disuguhkan atraksi budaya islami, warga juga dapat membeli berbagai jenis kuliner untuk dibawa pulang sebagai menu berbuka.

Lebih dari ratusan kuliner di Aceh Ramadhan Festival. Variasi pilihan, baik makanan modern, tradisional, minuman kekinian hingga aneka ragam kue-kue dijajakan dilokasi ini. 

Sie reuboh, kuliner tradisional khas Aceh yang juga bisa anda dapatkan di Aceh Ramadhan Festival. Makanan yang dibuat berbahan gumpalan daging dan gapah tersebut, jadi primadona sepanjang perhelatan acara.

Kuliner tradisional Aceh Besar tersebut, khasnya di masak dalam beulangong tanoh atau wadah yang terbuat dari tembikar atau tana liat. Prosesnya daging, gapah, dicampur dengan garam, cabe merah, cabe kering, cabe rawit, kemudian di rebus hingga mendidih tanpa disiram air.

Yang unik, dari sie reuboh, makan ini dapat bertahan lama dan bahkan hingga berbulan selama dimasak dengan benar. Kuncinya tahan lama terletak pada cuka dari batang enau atau nira.

Nah, bagi warga yang ingin menikmati sajian Sie Reuboh, dapat mendatangi Aceh Ramadhan Festival. Dilokasi ini, terdapat sejumlah penjual makanan yang menyajikan sie reuboh sebagai pilihan untuk menu berbuka puasa.

Sie reuboh kuliner primadona di Aceh Ramadhan Festival

Salah satu pedagang sie reuboh, Fauziah mengaku selama berjualan di Aceh Ramadhan Festival, daganganya laris manis dan jadi primadona warga yang berkunjung kesini. “Alhamdulillah, laris manis dagangan saya,” katanya.

Fauziah mengaku Senang bisa berjualan di Aceh Ramadhan Festival. Menurutnya, kegiatan yang diselenggarakan Disbudpar Aceh tersebut sangat membantu warga. Namun, Ia menyarankan jika bisa waktunya lebih panjang, jangan hanya beberapa hari saja. 

“Kalau bisa kami berjualan disini tiga minggu atau sepanjang bulan ramadhan,” ujarnya.

Apalagi, sambungnya kemudian, berjualan di lokasi ini meningkatkan pendapatannya sebagai pedagang. Lagi pula, berdagang di Aceh Ramadhan Festival tersebut gratis dan tidak dipungut bayaran. “Alhamdulillah, kami tidak ada dipungut biaya, semuanya gratis dan hal itu sangat membantu,” tandasnya.

Aceh Festival Ramadhan merupakan even yang saban tahun digelar oleh Disbudpar Aceh. Kali ini merupakan kegiatan yang ke-4 dilangsungkan. Dipusatkan di halaman mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, acara tersebut dibuka secara resmi oleh Pj Sekda Aceh Azwardi pada, Jumat, 28 Maret 2024 dan direncanakan berakhir pada 1 April 2024.

Nah, di lapak dagangannya, Fuaziah tidak hanya menjual sie reuboh, bagi masyarakat yang suka kuliner tradisonal lainnya, seperti ayam tangkap, keumamah dan lainnya juga bisa dibeli ditempatnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almunizal Kamal menyebutkan bahwa, kegiatan Aceh Ramadhan Festival melibatkan ratusan pelaku usaha dan UMKM. Harapan kita, acara tersebut, selain mendorong peningkatkan ekonomi masyarakat, juga sebagai sarana promosi budaya dan tradisi islami yang kental di daerah berjuluk serambi mekkah ini.

Aceh Ramadhan Festival sendiri, sambungnya, merupakan even yang telah ditetapkan sebagai Kalender Event Nasional (KEN) 2024. Nantinya, kegiatan ini akan ditutup oleh Menteri Sandiaga Uno dan Pj Gubernur Bustami Hamzah.

Kedepan, ucapnya, pihaknya berharap acara ini dapat ditingkatkan skalanya dan bisa diselenggarakan lebih semarak dan meriah lagi. Untuk itu, kita minta dukungan dari stakeholder terkait demi suksesnya acara ini kedepannya, demikian Almunizal Kamal. (*)

Shares: