HukumNews

Kasus Aiman Witjaksono terus berlanjut di Polda Metro Jaya, polisi minta keterangan tujuh saksi ahli

Kasus Aiman Witjaksono terus berlanjut di Polda Metro Jaya, polisi minta keterangan tujuh saksi ahli
Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis (28/12/2023). ANTARA/Ilham Kausar.

POPULARITAS.COM – Kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks yang dilakukan presenter Aiman Witjaksono, terus bergulir di Polda Metro Jaya. Terakhir, penyidik telah memanggil tujuh saksi ahli, untuk dimintai keterangan terkait dengan masalah tersebut.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Meto Jaya, Kombes Pol Safri Simanjuntak, dalam keterangannya, Sabtu (17/2/2024) mengatakan bahwa, penyidik telah selesai memeriksa saksi ahli.  “Ada sejumlah saksi yang kita periksa, termasuk meminta keterangan ahli,” katanya dikutip dari laman Antara.

 

Ade Safri menjelaskan dalam penanganan kasus tersebut terdapat tujuh orang saksi ahli yang diperiksa.”Dalam penanganan perkara aquo, penyidik memeriksa tujuh orang ahli yaitu, dua orang ahli bahasa, dua orang ahli sosiologi hukum, dan tiga orang ahli pidana, ” jelas Ade Safri.

Ketika ditanya soal kapan Aiman kembali dipanggil untuk diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya, Ade Safri hanya menjelaskan nanti akan diinformasikan lebih lanjut.

Sebelumnya Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD, Aiman Witjaksono telah diperiksa oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada Jumat (26/1). Usai diperiksa selama 12 jam oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Juru bicara Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD, Aiman Witjaksono mengkhawatirkan soal penyitaan ponsel miliknya oleh penyidik.

 

Menurut dia penyitaan itu dapat mengungkapkan identitas narasumber atau informan yang menyebutkan bahwa ada oknum yang tak netral pada Pemilu 2024. “Kami diperiksa 12 jam, ada istirahat tadi beberapa kali dan saya harus sampaikan walaupun handphone saya akhirnya harus disita, tapi saya berkomitmen untuk tidak menyebutkan siapa narasumber saya, karena saya meyakini mereka ini adalah orang-orang yang baik yang wajib dilindungi identitasnya,” katanya saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (26/1) malam.

Terkait penyitaan tersebut Aiman sendiri juga telah ke mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) terkait penyitaan akun media sosial dan surat elektronik (e-mail) yang dilakukan oleh Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Aiman sendiri dilaporkan atas pelanggaran pasal 14 ayat (1) dan atau pasal 14 ayat (2) dan atau pasal 15 Undang Undang No 1 tahun 1946 tentang penyiaran atau pemberitahuan berita bohong.

Editor : Hendro Saky

Shares: