HukumNews

Patroli dekat Pansantren Abubakar Ba’asyir di Perketat, Bribob Bawa Laras Panjang dan Barakuda

POPULARITAS.com- Jelang kepulangan Abu Bakar Ba’asyir aparat gabungan Polri, TNI dan Satpol PP menggelar patroli di kawasan Ngruki. Pihak Ponpes Al-Mukmin Ngruki khawatir patroli tersebut membuat takut masyarakat sekitar.

“Tidak masalah kalau melakukan operasi, tetapi kalau seperti itu apa tidak membuat masyarakat takut. Kita juga sudah ketat menegakkan protokol kesehatan,” kata juru bicara Ponpes Al- Mukmin Ngruki Endro Sudarsono, kepada wartawan, Jumat (8/1/2021).

aparat melintasi kawasan Ngruki sekitar pukul 10.05 WIB. Sejumlah satuan dengan personel sekitar 100 orang mengikuti operasi yustisi itu.

Tampak Satuan Brimob bersenjata laras panjang dengan sepeda motor dan kendaraan taktis (rantis) barracuda. Aparat TNI pun datang menggunakan rantis.

Kedatangan tim gabungan terlihat memenuhi ruas Jalan Parikesit yang ada di sisi barat Ponpes Al-Mukmin. Para pemotor yang berpapasan pun harus berhenti karena jalan yang sempit.

Tim gabungan sempat berhenti sejenak sambil petugas mengatur lalu lintas. Terlihat deretan rombongan antre hingga sepanjang 200 meter.

Sejumlah aparat Brimob yang berboncengan sempat turun berjalan kaki. Sementara petugas Satpol PP terlihat bersiaga di truk.

Selain itu, Satuan Binmas Polres Sukoharjo menggunakan pengeras suara mengingatkan menggunakan masker dan tidak berkerumun. Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas dan Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan juga turut mengimbau warga agar mengenakan masker.

Setelah 10 menit berselang, jalan yang dipadati aparat itu kembali lancar. Peristiwa itu sempat menjadi tontonan masyarakat sekitar.

Patroli tak hanya sekali digelar. Satu jam setelahnya, tim gabungan kembali berpatroli di lokasi yang sama. Namun kali kedua ini dilakukan dengan jumlah personel yang tak sebanyak sebelumnya.

Dimintai konfirmasi terpisah, Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengatakan patroli tersebut bagian dari operasi yustisi. Dia enggan merinci jumlah personel dan asal satuan yang terlibat.

“Ini yang kita lakukan operasi yustisi penegakan protokol kesehatan. Kita lakukan sampai betul-betul tidak ada potensi kerumunan,” kata Bambang. sember berita detik.com

Shares: