Dinas Kebudayaan dan Pariwisata AcehNews

Puncak Peringatan 18 tahun tsunami Aceh dilaksanakan di kuburan massal Siron

Pemerintah Aceh akan gelar peringatan 18 tahun tsunami yang terjadi 2004 silam di provinsi ujung barat Sumatra tersebut. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, sebagai instansi teknis pelaksana kegiatran itu menyebutkan bahwa, acara puncak untuk mengenang kejadian maha dasyat yang pernah Melanda negeri ini, akan dilangsungkan di kuburan massal, Gampong Siron, Aceh Besar.
Puncak Peringatan 18 tahun tsunami Aceh dilaksanakan di kuburan massal Siron
Atraksi seni saat peringatan tsunami Aceh. FOTO : Disbudpar Aceh

POPULARITAS.COM – Pemerintah Aceh akan gelar peringatan 18 tahun tsunami yang terjadi 2004 silam di provinsi ujung barat Sumatra tersebut. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, sebagai instansi teknis pelaksana kegiatran itu menyebutkan bahwa, acara puncak untuk mengenang kejadian maha dasyat yang pernah Melanda negeri ini, akan dilangsungkan di kuburan massal, Gampong Siron, Aceh Besar.

Kepala Disbudpar Aceh, Almunizal Kamal, dalam keterangannya, Rabu (21/12/2022) mengatakan, sejumlah rangkaian acara akan dilangsungkan dalam peringatan 18 tahun tsunami tersebut, diantaranya, tafakur, zikir dan shalawat, santunan anak yatim, ziarah, serta tausiyah, dan doa bersama.

“Acara puncak pada 26 Desember 2022, dilaksanakan di kuburan massal Siron,” ujarnya.

Sementara itu, pihaknya juga mengundang Ulama Aceh Tgk Muhammad Yusuf A Wahab untuk isi tausiah, dan doa bersama. Kemudian dilanjutkan zikir dan shalawat bersama Tgk Muslim At Thahiri yang merupakan pimpinan pesantren Darul Mujahiddin, Lhokseumawe.

Ia juga menyebutkan, pemilihan tempat acara di lokasi kuburan massal Gampong Siron, adalah untuk ingatkan kita semua bahwa tempat itu jadi saksi dahsyatnya peristiwa tsunami di Aceh. Dilokasi itu, sebanyak 40 ribu lebih jasad syuhada tsunami di makamkan, tambahnya. Karena itu, peringatan 18 tahun tsunami Aceh ini, kita harapkan tidak sebatas seremonial, tapi ada hikmah yang dapat dipetik, dan sekaligus nantinya dapat berziarah di lokasi itu.

Dikuburan massal Gampong Siron juga, setiap tahun jelang peringatan tsunami, banyak didatangi para penziarah dari berbagai suku bangsa, dan agama. Semua membaur jadi satu, larut dalam doa. Nah hal itu sebagai bukti pembelajaran penting tentang tenggang rasa, dan saling menghargai yang dapat kita petik nantinya.

Dengan mengusung tema 18 tahun tsunami tahun ini mengusung tema “Bangkit Lebih Kuat, Bangun Budaya Sadar Bencana”, pihaknya berharap dan mengajak masyarakat untuk terus miliki semangat, bangkit, dan membangun budaya sadar bencana.

Ia menilai, peringatan tsunami yang dihelat saban tahun merupakan salah satu upaya Pemerintah Aceh untuk mengedukasi generasi penerus bangsa agar selalu siaga terhadap bencana.

“Masyarakat Aceh harus selalu membangun budaya sadar bencana dalam upaya mengantisipasi kejadian-kejadian yang mungkin terjadi di masa depan. Intinya, edukasi tetap menjadi poin utama dalam setiap tahun peringatan tsunami,” sebut Almuniza.

Momentum peringatan tsunami diharapkan menjadi renungan bagi masyarakat Aceh sebagai media pembelajaran dan memperkuat keimanan kepada Allah SWT, demikian Almunizal.

Shares: