News

Ratusan hektare tambak ikan siap panen di Pidie Jaya hilang seketika diterjang banjir

Ratusan hektare tambak terkena banjir, petani Pidie Jaya merugi Rp19 miliar
Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pidie Jaya, Zulkarnaini saat meninjau lahan tambak yang terendam banjir di daerah setempat, Senin (23/1/2023). Foto: DKP Pidie Jaya

POPULARITAS.COM – Bencana alam banjir yang melanda Kabupaten Pidie Jaya, sejak Sabtu (21/1/2023) pagi tidak hanya merendam permukiman penduduk, namun juga merusak sektor ekonomi masyarakat.

Pasalnya, ratusan hektare lahan tambak dan kolam milik warga yang berisikan berbagai jenis budidaya ikan siap panen di delapan kecamatan daerah setempat ikut terendam banjir.

Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pidie Jaya, Zulkarnaini menyebutkan, ekses banjir itu, seluas 430 hektare dari total 2.000 lahan tambak dalam masa produktif terendam banjir.

“Lahan dengan luas 430 hektare itu dalam masa produktif bahkan sebagian diantaranya sebenarnya siap panen,” kata Zulkarnaini saat dikonfirmasi popularitas.com dampak kerusakan ekonomi petani tambak akibat bencana alam banjir, Senin (23/1/2023).

Lahan tambak dan kolam ikan yang terendam banjir itu tersebar di delapan kecamatan. Meliputi 120 hektare lahan tambak di Kecamatan Bandar Baru, 75 hektare di Kecamatan Ulim.

Kemudian, lahan tambak di Kecamatan Trienggadeng yang terendam banjir seluas 90 hektare, Kecamatan Jangka Buya 65 hektare, dan Kecamatan Panteraja 20 hektare.

Selanjutnya, di Kecamatan Meurah Dua 30 hektare dan Kecamatan Meureudu 25 hektare.

“Kalau yang di Bandar Dua tidak ada tambak, yang ada kolam budidaya ikan nila dan lele, yang terendam seluas 5 hektare,” jelasnya.

Data kerusakan tambak dalam masa produktif itu diketahui, usai Dinas Keluatan dan Perikanan Pidie Jaya melakukan pendataan dengan metode by name by address.

Katanya, kerusakan tambak yang berdampak meruginya warga akibat terendam bencana alam banjir itu selanjutnya akan disampaikan ke pimpinan daerah Pidie Jaya untuk dapat diambil langkah selanjutnya.

“Kita laporkan dulu ke Pimpinan daerah,” jelasnya.

Shares: