News

Ratusan warga Pidie demo tolak pengungsi dari etnis Rohingya

Ratusan warga Padang Tiji, kabupaten Pidie, Jumat (27/1/2023) sore, gelar aksi demonstrasi. Para pengunjuk rasa itu menolak penempatan etnis Rohingya di wilayah mereka. 
Ratusan warga Pidie demo tolak pengungsi dari etnis Rohingya
Ratusan warga dari sebelas desa di Kecamatan Padang Tiji, saat gelar aksi unjuk rasa penolakan etnis Rohingya yang ditampung di wilayah tersebut, Jumat (27/1/2023). FOTO : popularitas.com/Nurzahri

POPULARITAS.COM – Ratusan warga Padang Tiji, kabupaten Pidie, Jumat (27/1/2023) sore, gelar aksi demonstrasi. Para pengunjuk rasa itu menolak penempatan etnis Rohingya di wilayah mereka. 

Dalam orasinya, salah seorang pengujuk rasa mengatakan, penolakan mereka didasarkan keberadaan para etnis Rohingya yang ditampung sementara di gedung Yayasan Mina Raya Padang Tiji itu, telah timbulkan keresahan bagi masyarakat sekitar.

Para demontran yang berasal dari sebelas desa dari Kemukiman Tanjong Padang Tiji itu, menyampaikan orasainya persisi di depan gerbang Gedung Mina Raya, tempat penampungan para etnis Rohingya tersebut.

Keuchik Gampong Leun Tanjong, Syamsyul Bahri menyebutkan, demontrasi itu dilakukan menuntut imigran gelap itu untuk segera dipindahkan dari Padang Tiji.

Pihaknya juga menegaskan, jika dalam waktu dekat ini, aspirasi mereka tidak didengarkan, dan tidak disahuti, warga akan kembali melakukan demonstrasi sampai para pengungsi itu di pindahkan.

Para pengungsi Rohingya itu sendiri mulai ditempatkan di gedung Yayasan Mina Raya, sekita 19 Januari 2023.

Selama dalam penamgpungan di gedung itu, sejumlah etnis Rohingya kerap berkeliaran ke perkampungan warga, sehingga membuat masyarakat setempat merasa sangat resah dengan tindak tanduk imigran gelap itu.

“Pernah suatu malam, warga Desa Kupula ditodong oleh Rohingya dengan menggunakan paku yang sudah dibuat sebagai pisau hanya untuk meminta makanan,” ujarnya.

Selain itu, selama etnis Rohingya itu ditampung di tempat penampungan sementara itu, sudah dua kali warga Myanmar itu berusaha melarikan diri.

Percobaan perdana dilakukan oleh empat Rohingya, dua laki-laki dua perempuan, sekira 19 Januari 2023.

Hanya saja, dua wanita Rohingya  berusia sekitar 13 tahun berhasil dibawa lari, hanya laki-laki muda yang berhasil ditangkap kembali oleh masyarakat.

Gelombang upaya melarikan kembali dilakukan warga Rohingya, bahkan jumlahnya kembali meningkat ketimbang yang perdana, yang mencapai 15 orang, sekira pada 24 Januari 2023.

“Upaya yang kedua ini juga berhasil diketahui dan digagalkan oleh warga dan Polisi. Bahkan ke 15 Rohingya itu saat ini sudah diamankan di Polres Pidie,” jelas Syamsyul.

 

Editor : Hendro Saky

Shares: