FeatureNews

Warga Nagan Raya sakit lumpuh menahun, minta perhatian pemerintah daerah

Warga Nagan Raya sakit lumpuh menahun, minta perhatian pemerintah daerah
Yunsa Rahman (49) ditemani istrinya, Nurbaiti (44) saat jalani perawatan di RSUZA Banda Aceh. FOTO : Juhardi

POPULARITAS.COM – Yunsa Rahman (49), warga Goulugo, Tadu Raya, Nagan Raya, terbujur di atas ranjangnya di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh. Lelaki itu meringis menahan sakit, saat popularitas.com, mendatanginya Sabtu (2/9/2023).

Ia terbaring, sementara istrinya tercintanya, Nurbaiti (44) setia menemaninya. Sesekali tampak perempuan itu menyuap makan dan memberi obat bagi lelaki yang telah memberinya tiga anak itu.

“Sudah empat tahun suami saya lumpuh,” katanya mengawali pembicaraan dengan popularitas.com

Nurbaiti menceritakan bahwa, dirinya hanya ibu rumah tangga. Selama ini mengurus dan membesarkan anak-anak. Sementara, suaminya sebelum sakit bekerja serabutan, kadang jadi tukang bangunan, pengepul kelapa sawit, atau pekerjaan serampangan untuk penuhi kebutuhan keluarga.

Selama ini, katanya lagi, suaminya di rawat di rumah. Namun karna ekonomi kekurangan, diputuskan untuk mengobati penyakit Yunsa Rahman ke RS di Meulaboh dan di Nagan Raya.

Nah, saat menjalani proses perobatan di Rumah Sakit Cut Nyak Dhien di Meulaboh dan Rumah Sakit Sultan Iskandar Muda di Nagan Raya. Namun, selama dalam perawatan di kedua RS itu, tidak ada perkembangan.

Yunsa Rahman sendiri menjadi berawal dari stroke yang Ia alami. Sejak saat itu, Ia sama sekalit idak bisa berjalan, bahkan menggerakan tubuh saja sulit.

Karna itu, Ia memutuskan untuk membawa suaminya berobat ke RSUZA Banda Aceh, dengan harapan dapat sembuh dan bisa kembali menafkahi keluarga. 

“Kami sudah 8 hari di Banda Aceh. Semoga ikhtiar berobat kemari bisa sembuh,” kata Nurbaiti.

Ia berharap kondisi ekonomi keluarganya jadi perhatian para pihak, terutama Pemerintah Kabupaten Nagan Raya. Sebab, selama suaminya sakit, praktis tak bisa mencari nafkah. Apalagi saat ini sedang jalani perobatan di Banda Aceh, dirinya mengaku sangat kesulitan.

Editor : Hendro Saky

Shares: