News

Isu Keberagaman, Jurnalis di Aceh Butuh Peningkatan Kapasitas

Isu Keberagaman, Jurnalis di Aceh Butuh Peningkatan Kapasitas

BANDA ACEH (popularitas.com) – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh bekerjasama dengan American Friends Service Committee (AFSC) melaksanakan Focus Group Discussioni (FGD) bersama editor beberapa media di Banda Aceh.

Peran editor cukup penting untuk pemberitaan keberagaman di Aceh. Bila pun reporter di lapangan belum terlalu memahami pedoman menulis keberagaman, tetapi bila editor memiliki perspektif, maka berita yang ditayangkan tidak akan bias.

Hal tersebut mengemuka dalam FGD bersama editor beberapa media cetak dan daring yang berlangsung di Kyriad Hotel Muraya  Banda Aceh, Senin (20/7/2020) sehari penuh. Hadir dalam diskusi tersebut sebagai pemantik diskusi Hotli Simanjuntak dan Adi Warsidi, keduanya majelis etik AJI Banda Aceh.

“Peran editor sangat penting dan hal lain peningkatan kapasitas wartawan juga harus dilakukan,” kata seorang peserta diskusi Ihan.

Diskusi yang diikuti oleh 15 editor media massa yang dipandu oleh Sekretaris AJI Kota Banda Aceh, Afifuddin Aceh. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan pencegahan virus corona (Covid-19) seperti memakai masker, cuci tangan dan penerapan physical distancing.

Ketua AJI Banda Aceh, Misdarul Ihsan mengatakan, tujuan pelaksanaan FGD forum editor ini untuk meningkatkan pemahaman, dan pengetahuan para editor media massa mengenai isu keberagaman.

“Targetnya, para editor dapat merumuskan metode peliputan atau naskah pemberitaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman,” kata Misdarul Ihsan saat membuka diskusi.

Ihsan melihat, pemberitaan yang dimunculkan media massa selama ini belum sepenuhnya memperhatikan nilai-nilai keberagaman. Kondisi itu ditakutkan bisa mengganggu hubungan sesama anak bangsa.

“Karena itu, AJI bersama AFSC mencoba membuat sebuah diskusi untuk editor, sehingga nanti tulisan yang dimuat media massa betul-betul sejuk, dan terciptanya berita damai serta penuh toleransi,” ujarnya.

Ihsan berharap, para editor media dalam FGD ini dapat merumuskan pedoman peliputan pemberitaan mengenai isu keberagaman, sehingga nantinya bisa dilaksanakan para jurnalis yang bertugas di lapangan.[acl]

Shares: