News

Nagan Raya rugi Rp47 miliar akibat banjir

Jembatan rangka baja di Desa Alue Buloh, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya, ambruk diduga akibat diterjang arus sungai, Selasa (17/10/2023). Foto: BPBD Nagan Raya

POPULARITAS.COM – Pemerintah Kabupaten Nagan Raya mencatat, kerugian akibat bencana alam banjir yang melanda daerah itu beberapa waktu lalu mencapai Rp 47 miliar.

Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari kerusakan sejumlah sarana fasilitas publik berupa jembatan penghubung rangka baja, jembatan gantung dan jembatan di jalan raya di daerah itu.

“Kerugian dampak banjir senilai Rp47 miliar ini merupakan hasil perhitungan yang kita terima dari tim teknis di lapangan,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nagan Raya, Tamarlan, dikutip dari laman Antara, Selasa (24/10/2023).

Ia mengatakan kerusakan jembatan rangka baja di Desa Alue Buloh, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya akibat terjangan erosi saat kawasan ini dilanda banjir nilainya mencapai Rp30 miliar.

“Untuk perbaikan jembatan rangka baja ini diusulkan melalui inpres di Kementerian PUPR,” kata Tamarlan.

Kemudian perhitungan dampak kerusakan jembatan gantung sepanjang 120 meter di kawasan Desa Pulo Ie, Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh mencapai Rp10 miliar.

Tamarlan mengatakan usulan perbaikan jembatan gantung yang telah terputus tersebut direncanakan diusulkan perbaikan nya melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia.

Sedangkan kerusakan jembatan yang patah dan kerusakan abutmen seperti di lintasan Meureubo – Alue Gajah, Kecamatan Seunagan senilai Rp1,5 miliar dan Jembatan Krueng Trang, Kecamatan Kuala Pesisir senilai Rp500 juta, direncanakan perbaikan nya diusulkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) Nagan Raya di tahu 2024.

Tamarlan mengatakan usulan perbaikan jembatan rangka baja yang rusak dan jembatan gantung yang putus ke pemerintah pusat, terpaksa dilakukan pemerintah daerah guna mengatasi terputusnya akses transportasi masyarakat di daerah ini.

Selain tidak adanya ketersediaan anggaran yang besar untuk melakukan perbaikan, usulan penanganan ke pemerintah pusat merupakan satu-satunya solusi, yang diharapkan dapat membangun kembali sejumlah sarana publik yang rusak parah akibat bencana alam.

“Kami harapkan usulan ke pemerintah pusat ini dapat diakomodasi, sehingga akses transportasi masyarakat di Nagan Raya kembali lancar dan normal,” demikian Tamarlan.

Shares: