KesehatanNews

Peringatan Hari Ibu, Peran Ibu di Tengah Pandemi

Peringatan Hari Ibu, Peran Ibu di Tengah Pandemi
Ilustrasi. Foto klikdokter

– Setiap tanggal 22 Desember, pemerintah memeringati Hari Ibu. Momentum ini diambil sebagai penanda tanggal penting dalam sejarah gerakan perempuan di Indonesia.

Hari Ibu bermula dari penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta pada 22 Desember 1928.

Bertepatan dengan momentum pandemi Covid-19, Hari Ibu menjadi bagian penting bagi kehidupan masyarakat. Para ibu, berperan memenuhi gizi keluarga dan menjaga daya tahan tubuhnya.

Himpunan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) menjadi salah satu pihak yang kemudian fokus pada edukasi gizi anak kepada para ibu.

Ketua Umum PP HIMPAUDI, Prof. Netti Herawati mengatakan PAUD merupakan cara yang efektif untuk memberikan edukasi gizi untuk anak.

“PAUD seharusnya menjadi tempat yang membawa perubahan gizi bagi anak. Saya harapkan semua PAUD ke depan memiliki program makanan sehat sehingga bisa memenuhi kebutuhan gizi anak. Bagaimanapun, apa yang dimakan oleh anak tergantung pada ibu, orang tua, dan guru. Jadi kalau kita mau anak kita gizi-nya baik, berarti kita bicara kompetensi guru dalam hal gizi dan kesehatan” ujar Netti Herawati.

Salah satu kebiasaan makan anak yang sering abai diperhatikan adalah asupan gula pada anak. Bila dihitung, dalam satu hari anak-anak bahkan bisa mengkonsumsi gula hingga seperempat kilogram.

“Selama ini kita beranggapan gula secara harfiah. Tapi gula itu adalah glukosa yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi anak seperti cokelat, permen, kue, snack belum lagi jika anak diberi susu tapi susu kental manis. Anak memang mengatakan kenyang, tapi bukan kenyang yang sesungguhnya. Karena itu anak menjadi terbiasa mengkonsumsi makanan manis,” tutur Netti.

Tak hanya soal gizi, para ibu juga berperan penting di garda depan penanggulangan Covid-19. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan, banyak para ibu yang telah menyumbangkan jasa yang luar biasa hingga tak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

“Perjuangan ini nyatanya tidak terlepas dari peran perempuan. Berdasarkan keterangan dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GT-PP) Covid-19 pada April 2020 bahwa jumlah dokter laki-laki dan perempuan yang menangani Covid-19 rasionya seimbang. Peran perempuan dalam kehidupan sosial sehari-hari juga tidak dapat dikesampingkan, terutama dalam pencegahan dan penanganan Covid-19,” ujar Bintang.

“Dari berbagai perjuangan dan peran yang telah dilakukan bagi bangsanya, saya memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh perempuan yang tengah berjuang di garda terdepan. Terima kasih atas segala pengabdian, pengorbanan, dan sumbangsihnya pada bangsa yang kita cintai ini,” kata dia di laman resmi Kementerian PPPA.

Para ibu juga berperan untuk kemajuan sesamanya. Salah satu inovasi itu adalah Ojek Ibu Hamil (Jek-Mil). Gagasan ini dibuat Bidan Puskesmas Bendo, Magetan, Jawa Timur, Iin Rosita.

Dia menggagas Jek-Mil karena berupaya melindungi nyawa ibu dan janinnya selama pandemi Covid-19. “Tujuan Jek-Mil adalah meningkatkan layanan Antenatal Care Terpadu (ANCT), sehingga kemungkinan kematian ibu dan kandungannya dapat diminimalisir. Namun, tidak semua orang mampu menjadi driver bagi ibu hamil. Dalam hal ini, kami juga melakukan seleksi bagi driver tersebut. Mereka pun kami rekrut dari kader kesehatan yang telah dibekali dengan ilmu kesehatan ibu dan anak, dan semuanya adalah perempuan,” terang Iin.

Di bidang pertanian, para ibu juga turut menggagas model tanaman yang sehat untuk ketahanan pangan. Di beberapa tempat, misalnya di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, para ibu bercocok tanam di pekarangan rumahnya.

Hal serupa juga dilakukan sejumlah ibu rumah tangga di Jakarta Pusat. Menggunakan nama Jakpus Fam para ibu bercocok tanam hidroponik.

Dengan berbagai inovasi dan peran ini, sudah saatnya masyarakat dan generasi ini melek terhadap peran perempuan, khususnya para ibu. Mereka tidak boleh dikesampingkan. Tidak diletakkan hanya sebagai warga dapur, kasur, dan sumur. Selamat Hari Ibu.[acl]

Sumber: SariAgri

Shares: